TERIMAKASIH SUDAH MANGUNJUNGI BLOG JULDWIPAESCMART,
JULDWIPAESCMART TEMPAT BERBAGI MATERI BAHASA BALI SERTA BERBAGAI INFORMASI FOREX
, MODEL/STRATEGI PEMBELAJARAN, KARYA ILMIAH,TIPS, APLIKASI SERTA
PENGALAMAN HIDUP PENULIS.
Penelitian
tindakan (action research) merupakan
salah satu bentuk dari penelitian yang tidak meninggalkan prinsip ilmiah.
Segala kegiatan, pencatatan dan pelaoran dilakukan secara sistematis. Dari
uraian di atas dapat dipahami bahwa penelitian tidnakan didefinisikan sebagai
salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk kemantafan rasional dari tingkan-tinakkan yang lebih kecil yang
dilakukan peneliti dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi dimana
praktek-praktek pembelajaran itu dilaksanakan.
Untuk
mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, penelitian tindakan dilaksanakan berupa
proses pengkajian berdaur (cyclical)
yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu 1) merencanakan (plan), 2) melakukan tindakan (act),
mengamati (observ) dan 4) perenungan (reflect).
Setelah
melakukan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap
hasil permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga
pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
pengamatan ulang serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Tahap-tahap ini
terus berulang sampai suatu permasalahan dianggap teratasi untuk kemudian biasanya diikuti oleh kemunculan permasalahan
lain yang juga diperlakukan serupa. Keempat fase dari suatu siklus dalam
penelitian tindakan biasanya digambarkan dengan sebuah spiral yang diadaptasi
dari
Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Hopkins
Dalam penelitian tindakan ini, peneliti sebagai pelaku utama dan
sekaligus juga kolaborator sedangkan guru sebagai mitra peneliti yang akan
melaksanakan rancangan proses pendidikan di dalam kelas. Penerapan rencana
tindakan berdasarkan permasalahan yang ada, pemilihan kemungkinan pemecahan
masalahnya, implementasinya di lapangan sampai tahap evaluasi dan perumusan
tindakan berikutnya. Peneliti sebagai pelaku utama bersama guru-guru mitra
menemukan masalah yang terjadi di kelas, menentukan masalah mana yang harus
dipecahakan dan melaksanakan rencana tindakan perbaikan, peningkatan perbaikan,
peningkatan perubahan proses belajar yang lebih efektif dan tepat secara
konseptual.
Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan sebagai upaya peningkatan efektivitas belajar yang
berlangsung dalam tahap-tahap siklus bermula dari perencanaan, observasi,
refleksi dan kembali pada perencanaan untuk tindakan. Diharapkan masalah
praktis belajar terutama di kelas yang menjadi tanggung jawab guru tersebut
dapat diatasi. Penelitian ini berdampak pula pada diri guru sebab dengan
melaksanakan rencana tidnakan yang telah dibuat diharpkan dapat menumbuhkan
sikap dan kemauan untuk selalu berusaha memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran di kelas serta melatih mereka untuk dapat beropartisipasi secara
aktif dan profesional dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari di
kelas. Di samping itu penelitian tindakan juga memberikan kesempatan pada guru
untuk beritindak kreatif dalam praktek pembelajarannya sehingga mereka akan
merasa melakukan pembaharuan di dalam memecahkan masalah yang dihadapi di
kelas.
Penelitian merupakan salah satu bentuk penelitian
tetap tidak meninggalkan prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Segala kegitan,
pencatatan dan pelaporan dilakukan secara sistematis. Kemmis dan Hopkins (1993)
menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai satu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemamtapan rasional dan tindakan-tindakan
yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan tuga, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi dimana
praktek-praktek pembelajaran itu dilaksanakan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
maka tindakan itu dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri
atas empat tahapan, seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2. Proseddur Penelitian
Tindakan Kelas
Setelah dilakukan refleksi
atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap
permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga pada
gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, dan pengamatan ulang serta
diikuti pula refleksi ulang. Tahap-tahap ini terus berulang sampai suatu
permasalahan dianggap teratasi untuk kemudian biasanya diikuti oleh kemunculan
permasalahan lain yang juga harus dilakukan penelitian serupa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur
Penelitian,
Dimiyati dan Mudjiono.
(1999). Belajar dan Pembelajaran.
Gagne, R.M. (1989). Kondisi Belajar
dan Teori Pembelajaran (terjemahan Munardi).
Gole, P.G. dan Chan. L.K.S. (1990). Methodes
and Strategies for Special Educational.
Kariman, T.M. (2002). Strategi Pembelajaran Abad 21.
Lie,A. (2002). Cooperatif Learning.
Mansyur.(1995). Strategi Belajar
Mengajar.
Ratna.W.D.(1991) Teori-Teori Belajar,
Reigeluth,C.M. (1983). Intructional
Design Theoris and Models An Over Eiew of Their Current Situs,
Sudjana, N. (2000) Strategi Belajar Mengajar,
Sudjana. 1992. Metoda Statistika.
Suriasumantri, Jujun S.
(2001). Ilmu Dalam Persfektif Sebuah
Kumpulan tentang Karangan Hakekat Ilmu.
UU.No 20. Tahun 2003.
Sistem Pendidikan Nasional.
UU.No.20. Tahun 2005.
Sistem Pendidikan Nasional.
0 Komentar